Pelindo
IV Akui Crane Kariangau “Bekas “
Balikpapan-Harapanbaru.
Pembangunan terminal peti kemas (TPK)pelabuhan kariangau-Balikpapan Propinsi
Kalimantan Timur pembangunannya dimulai
sejak tahun 2008 dan dikerjakan secara bertahap dengan menelan biaya sebesar
Rp. 730 Miliar. Biaya pembangunan pelabuhan itu bersumber dari PT Pelindo IV,
Anggaran APBN dan Anggaran APBD Propinsi Kaltim. Dari alokasi anggaran biaya tersebut
masing-masing mengerjakan beberapa paket diantaranya Paket A meliputi pekerjaan
reklamasi dan pekerjaan tanah seluas 119,475 M2 sumber dana berasal dari APBN,
Sementara pekerjaan Paket B meliputi; Pekerjaan Dermaga seluas 275 x 30 Meter,
Trestle 2 buah berukuran 216 x 10,5 M,Platfrom palka 4 buah berukuran 15,6 x10
M menghabiskan dana sebesar Rp, 277,241 Miliar dan Pekerjaan Paket D meliputi
pekerjaan pengadaan peralatan bongkar muat peti kemas yang terdiri ; rubber
tyred gantry (RTG) 4unit ,Container Gantry Crane 2 unit,Trailer truck 10
unit,forkliff kapasitas 7 ton 2 unit dengan biaya sebesar Rp 175 Miliar.
Pekerjaan Paket B dan D sumber dananya berasal dari PT Pelindo IV. Dan untuk
pekerjaan Paket C sumber dana dari APBD Kaltim senilai Rp.108.322 Miliar
membiayai pekerjaan pembangunan jalan akses menuju pelabuhan diantaranya
pekerjaan tanah dan perkerasan sepanjang 1,375 Meter,pembangunan drainase
sepanjang 3, 100 meter, pembangunan kantor administrasi pelabuhan,pembangunan
jalan lingkungan pelabuhan sepanjang 4,445 meter. Cntainer freigt station
(CFS),bengkel jembatan timbang gerbang masuk, pembangunan masjid 2 unit,
mekanikal dan uelektrikal,rumah genset,WC umum2 unit dan menara air 2 unit.
Demikian dikatakan Kepala Bidang perhubungan darat propinsi kaltim –Rizal
kepada media ini. Rizal menambahkan untuk
mendapatkan informasi lebih detail terkait pelabuhan kariangau agar
menghubungi Pimpro Pelabuhan Kariangau
sdr Erwin di Balikpapan. Namun saat
Erwin dihubungi pihaknya justru tidak
tahu siapa sebenarnya kontrakrtor pelaksana pembangunan Pelabuhan Kariangau di
Balikpapan, diduga Erwin bersikap
tertutup kepada media seputar penggunaan alat bongkar muat yang dilaporkan
“belas”. Media pun menghubungi kantor pusat PT Pelindo IV di Makassar melalui
Humas Sahat Siboro menyampaikan bahwa alat bongkar peti kemas TPK berupa 2 unit used ship to
shore/container crane (CC) dan 4 unit used rubber tyred gantry (RTG) crane
merupakan alat bongkar muat peti kemas bekas yang telah dimodifikasi dengan
memenuhi standar-standar dan sertifikat atau document sesuai standar ISO. Demikian
penjelasan Sahat siboro Kahumas PT Pelindo IV di Makassar kepada media ini
menjawab laporan masyarakat bahwa alat
bongkar peti kemas pelabuhan kariangau
tersebut memang bekas tetapi sudah
dimodifikasi dan bersertifikat. Bint
Comments