Kepala Adpel Balikpapan Tertutup Wartawan
Balikpapan, Dikeluhkan sikap Kepala Adpel Balikpapan Drs. Capt Dalle Effendi.MM sejak menjabat Kepala Administrator Pelabuhan Balikapan bulan Maret lalu hingga Agustus 2010 terkesan menutup diri dari kunjungan dan konfirmasi wartawan di Balikpapan.Banyak konfirmasi berita yang hendak disampaikan kepadanya seputar penanganan muatan batu bara karungan maupun curah yang menggunakan jasa pelabuhan Balikpapan. Namun tiap dilakukan izin untuk wawancara kepada pimpinan yang satu ini tidak ada jawaban kesiapan menerima wartawan yang melapor melalui sekretarisnya. Sikap yang dinilai menyulitkan ini tidak saja dialami oleh kalangan wartawan tetapi juga para pengurus perusahaan pelayaran yang mendatangi kantor setengah jadi ini. Banyak diantara pengurus kapal memilih hengkang dari Adpel Balikpapan karena dinilai sangat susah menyelesaikan pengurusan dokumen kapal yang terlalu berbelit-belit, pengurus dan agen kapal seperti tongkang dan tugboat bermuatan batu bara memilih Adpel Samarinda dan Banjarmasin sebagai tempat penyelesaian berkas yang baik dari pada Adpel Balikpapan. Dan hal ini dibenarkan salah satu pengurus kapal roro yang tidak mau menyebutkan namanya kepada media ini. Hingga berita ini dilansir Kepala Adpel Balikpapan belum diketahui apa motifnya tidak memberikan respon kepada wartawan yang mengunjunginya. Diminta kepada Pemerintah Pusat agar sebaiknya meninjau kembali penempatan sang Pimpinan ini bertugas di Balikpapan jika tidak koperatif dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Balikpapan, Dikeluhkan sikap Kepala Adpel Balikpapan Drs. Capt Dalle Effendi.MM sejak menjabat Kepala Administrator Pelabuhan Balikapan bulan Maret lalu hingga Agustus 2010 terkesan menutup diri dari kunjungan dan konfirmasi wartawan di Balikpapan.Banyak konfirmasi berita yang hendak disampaikan kepadanya seputar penanganan muatan batu bara karungan maupun curah yang menggunakan jasa pelabuhan Balikpapan. Namun tiap dilakukan izin untuk wawancara kepada pimpinan yang satu ini tidak ada jawaban kesiapan menerima wartawan yang melapor melalui sekretarisnya. Sikap yang dinilai menyulitkan ini tidak saja dialami oleh kalangan wartawan tetapi juga para pengurus perusahaan pelayaran yang mendatangi kantor setengah jadi ini. Banyak diantara pengurus kapal memilih hengkang dari Adpel Balikpapan karena dinilai sangat susah menyelesaikan pengurusan dokumen kapal yang terlalu berbelit-belit, pengurus dan agen kapal seperti tongkang dan tugboat bermuatan batu bara memilih Adpel Samarinda dan Banjarmasin sebagai tempat penyelesaian berkas yang baik dari pada Adpel Balikpapan. Dan hal ini dibenarkan salah satu pengurus kapal roro yang tidak mau menyebutkan namanya kepada media ini. Hingga berita ini dilansir Kepala Adpel Balikpapan belum diketahui apa motifnya tidak memberikan respon kepada wartawan yang mengunjunginya. Diminta kepada Pemerintah Pusat agar sebaiknya meninjau kembali penempatan sang Pimpinan ini bertugas di Balikpapan jika tidak koperatif dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Comments