“PT. (WBS)”
DiDuga melakukan Penambangan Diarea Sumur WKP Samboja.
Samboja, Harapanbaru, Salah satu Perusahaan Penambang batu bara di Kabupaten Kutai Kertanegara tepatnya di Kecamatan Samboja, yang diduga melakukan penambangan diArea sumur pertamina adalah PT. Wulu Bumi Sakti (WBS) ketika hal itu di konfirmasi kepada Kepala Teknik Tambang (KTT). saudara Mugi mengelak untuk memberi penjelasan , hanya saja menurut pria yang lansing ini kalaupun ada penggalian yang berdekatan dengan sumur pertamina petugas pengawas Wilayah Kerja Pertamina selalu ada dilokasi tambang tersebut , dan pada saat bersamaan ketika kami mendekati pintu portal masuk areal penambangan bertepatan ada petugas pertamina keluar dari lokasi tambang tersebut dan ketika kami mau mengkonfirmasi tidak satupun yang mau memberi komentar dengan alasan kami hanya bawahan atau kontraktornya saja , bahkan sopir mobil yang membawa rombongan pertamina tersebut langsung tancap gas alias jalan. Apakah benar petugas pengawas pertamina tersebut melakukan pengawasan atau hanya sekedar melihat - lihat , hanya Tuhan yang tahu. Yang jelas dari hasil pantauan atau visual yang kami dapatkan penggalian batu bara tersebut faktanya bersesuai.
Kegiatan Pengalian Batu bara WBS. Kehadiaran Perusahaan Penambang Batu Bara membawa dampak negative yang begitu luas yakni rusaknya lingkungan, kita dapat menyaksikan lobang galian tanah pasca tambang yang dibiarkan menganga atau tidak dilakukan reklamasi hal ini dapat dilihat oleh siapa saja yang mau berkujung ke areal penambanag tersebut bahkan lebih mengenaskan kalau hujan turun genangan air dilobang tersebut dapat menyebabkan pencemaran. Ada dugaan instansi terkait yang punya kewenangan untuk melakukan pengawasan dan penegendalaian lingkungan seakan tidak mau tahu alias tutup mata dengan kondisi yang ada . Bahkan yang lebih parah lagi adalah jalan-jalan umum yang ada di kecamatan Samboja dan Kecamatan Muara Jawa ketika hujan hujan maka jalan tersebut menjadi cepat rusak atau bahkan becek akibat dilalui oleh truk-truk hauling batu bara yang berat muatanaya berkapasitas mencapai 10 Ton. Benarkah dengan kehadiran perusahaan tambang dikacamatan Samboja , masyarakat sudah merasakan yang namanya kesejahteraan , pendidikan , pembangunan , pelatihan ketrampilan dan pembinaan usah-usaha kecil , seperti yang dijanjikan oleh perusahaan pada saat sosialisasi ? jawabanya adalah Waulahu alam bisawab. Kalau kondisi ini terus dibiarkan , tanpa ada upaya – upaya dari pihak terkait atau elemen masyarakat untuk melakukan sebuah gerakan perbaikan dan kepedulian maka dapat di pastikan bukan kesejahteraan yang didapatkan , justru sebaliknya adalah menambah lagi penderitaan karena perusahaan penambang dalam mengeruk Sumbr Daya Alam hanya berorentasi Ekonomi samata tanpa berfikir dampak lingkungan dan dampak sosial.
Dari opini diatas entah siapa yang paling bertanggung jawab yang jelas yang sangat dirugikan adalah masyarakat setempat dan pengguna jalan umum yang melintasi jalan Balikapapan – Handil. Sol
DiDuga melakukan Penambangan Diarea Sumur WKP Samboja.
Samboja, Harapanbaru, Salah satu Perusahaan Penambang batu bara di Kabupaten Kutai Kertanegara tepatnya di Kecamatan Samboja, yang diduga melakukan penambangan diArea sumur pertamina adalah PT. Wulu Bumi Sakti (WBS) ketika hal itu di konfirmasi kepada Kepala Teknik Tambang (KTT). saudara Mugi mengelak untuk memberi penjelasan , hanya saja menurut pria yang lansing ini kalaupun ada penggalian yang berdekatan dengan sumur pertamina petugas pengawas Wilayah Kerja Pertamina selalu ada dilokasi tambang tersebut , dan pada saat bersamaan ketika kami mendekati pintu portal masuk areal penambangan bertepatan ada petugas pertamina keluar dari lokasi tambang tersebut dan ketika kami mau mengkonfirmasi tidak satupun yang mau memberi komentar dengan alasan kami hanya bawahan atau kontraktornya saja , bahkan sopir mobil yang membawa rombongan pertamina tersebut langsung tancap gas alias jalan. Apakah benar petugas pengawas pertamina tersebut melakukan pengawasan atau hanya sekedar melihat - lihat , hanya Tuhan yang tahu. Yang jelas dari hasil pantauan atau visual yang kami dapatkan penggalian batu bara tersebut faktanya bersesuai.
Kegiatan Pengalian Batu bara WBS. Kehadiaran Perusahaan Penambang Batu Bara membawa dampak negative yang begitu luas yakni rusaknya lingkungan, kita dapat menyaksikan lobang galian tanah pasca tambang yang dibiarkan menganga atau tidak dilakukan reklamasi hal ini dapat dilihat oleh siapa saja yang mau berkujung ke areal penambanag tersebut bahkan lebih mengenaskan kalau hujan turun genangan air dilobang tersebut dapat menyebabkan pencemaran. Ada dugaan instansi terkait yang punya kewenangan untuk melakukan pengawasan dan penegendalaian lingkungan seakan tidak mau tahu alias tutup mata dengan kondisi yang ada . Bahkan yang lebih parah lagi adalah jalan-jalan umum yang ada di kecamatan Samboja dan Kecamatan Muara Jawa ketika hujan hujan maka jalan tersebut menjadi cepat rusak atau bahkan becek akibat dilalui oleh truk-truk hauling batu bara yang berat muatanaya berkapasitas mencapai 10 Ton. Benarkah dengan kehadiran perusahaan tambang dikacamatan Samboja , masyarakat sudah merasakan yang namanya kesejahteraan , pendidikan , pembangunan , pelatihan ketrampilan dan pembinaan usah-usaha kecil , seperti yang dijanjikan oleh perusahaan pada saat sosialisasi ? jawabanya adalah Waulahu alam bisawab. Kalau kondisi ini terus dibiarkan , tanpa ada upaya – upaya dari pihak terkait atau elemen masyarakat untuk melakukan sebuah gerakan perbaikan dan kepedulian maka dapat di pastikan bukan kesejahteraan yang didapatkan , justru sebaliknya adalah menambah lagi penderitaan karena perusahaan penambang dalam mengeruk Sumbr Daya Alam hanya berorentasi Ekonomi samata tanpa berfikir dampak lingkungan dan dampak sosial.
Dari opini diatas entah siapa yang paling bertanggung jawab yang jelas yang sangat dirugikan adalah masyarakat setempat dan pengguna jalan umum yang melintasi jalan Balikapapan – Handil. Sol
Comments