Pungutan Liar BBM di Laut Meresahkan Nahkoda
Pungutan liar bahan bakar minyak( BBM) jenis solar yang dilakukan oknum tertentu disejumlah perairan lat dan sungai di Kabupaten Berau - Kalimantan Timur dinilai sudah meresahkan Nakhoda Kapal. Dikatakan setiap kapal tugboat atau kapal LCT yang beroperasi diperairan Berau-Kalimantan Timur terutama di sungai Berau Tanjung Redeb seringkali mengalami pemalakan BBM jenis solar sebanyak 80 liter atau 2 gelo setiap kapal. Pemalakan BBM Jenis solar itu dilakukan setiap hari pagi dan sore oleh orang dengan kapal tertentu. Modus nya mula-mula kapal tertentu itu jika menjalankan misi, kapalnya dirapatkan pada lambung kapal kemudian menanyakan kepada abk mana nakhodamu. Sesudah itu bahkan orang itu naik kekapal menemui nakhoda kapal dan bertanya-tanya dan ujung-ujungnya 2 gelo solar. Gelo ( jerigen 40 liter ) sudah disiapkan sebanyak 2 buah dan dinaikkan keatas kapal tugboat atau LCT untuk diisi minyak kemudian dioper kekapalnya dan membawanya pergi. Padahal menurut Nakhoda kapal yang namanya tidak mau disebutkan menceritakan minyak yang diminta itu adalah bahan bakar yang akan digunakan selama berlayar dilaut. Biasanya memang dilaut sesama kapal bisa saling tolong menolong itu biasa, terlebih jika kapal tersebut mengalami keadaan darurat atau suatu musibah , tetapi bukan menjadi rutinitas katanya .ini yang datang selalu itu itu juga. Tidak diketahui untuk apa permintaan BBM solar itu dilakukan setiap pagi dan sore dan berlangsung sepanjang waktu hingga sekarang khususnya di sungai berau tanjung redeb Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Atas aktivitas ini dianggap meresahkan dan dihimbau keamanan di Laut agar dapat menertibkan dan menghentikan aktivitas pemalakan BBM solar bagi kapal-kapal yang beroperasi diperairan tersebut.
Comments