Skip to main content

Migas


MELIRIK PERAN CSR
TOTAL E&P INDONESIE
Oleh : M. Irham Amri

TOTAL E&P Indonesie adalah satu di antara beberapa perusahaan Migas di Kalimantan Timur yang mempunyai program pengembangan masyarakat yang dikenal dengan “jargon” CSR (Corporate Social Responsibility). Program ini menjadi sangat penting karena orientasinya mendekatkan perusahaan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar produksi. Karena perannya yang strategis, TOTAL yang merupakan produsen gas terbesar di Indonesia ini berupaya mensukseskan program yang telah dilakukan selama 40 tahun. Selama itu, mampukah CSR menjadi lokomotif perekonomian masyarakat pedesaan-Balikpapan-Kaltim?
Sejauh apa manfaatnya, berikut penuturannya.

Wajah Husein tak seperti biasanya. Ia tampak lebih ceria dan banyak senyum. Karakter pria paruh baya yang dikenal mempunyai tipikal emosional ini berubah sangat drastis. Perubahan ini boleh jadi lantaran ia merasa plong karena proposal yang diajukan beberapa waktu lalu di Total E&P Indonesie (TI) diterima. Proposal itu untuk membantu pembangunan rumah panti asuhan bernama “Assakinah” yang dikelolanya berpuluh tahun.
Husein merasa sangat beruntung. Selain tak henti-hentinya memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan, ia juga sangat bangga dan berterimakasih kepada perusahaan Prancis yang bergerak di eksplorasi dan ekploitasi Migas itu. “Dengan bantuan TI , kami bisa melanjutkan pembangunan rumah panti asuhan Assakinah”, ujar pria berdarah Bugis ini. Rasa syukur Husein memang sangat beralasan. Pimpinan sekaligus pendiri panti asuhan itu bertahun-tahun mengontrak rumah. Dengan bantuan TI, ia bisa dengan tenang menampung anak-anak asuhnya tanpa harus berpindah-pindah lagi.
Selain Husein dengan panti asuhannya, LSM bernama Team Publication Of Balikpapan (salah satu LSM yang bergerak di penulisan buku-buku lokal Balikpapan) seringkali merasakan berkah kehadiran perusahaan yang mempunyai eksploitasi minyak di Bekapai dan Handil itu. “Program penerbitan buku-buku lokal kami dapat terlaksana berkat bantuan TI yang selalu membantu saat kami hampir putus asa”, ujar Erik Rahman, kordinator pengembangan buku di Team Publication Of Balikpapan. “Kami tak yakin bisa berkreasi dengan baik andainya perusahaan Migas yang menasbihkan dirinya sebagai pemasok utama kilang LNG Bontang itu tak bereksploitasi di Balikpapan”, ujarnya.
Tentu masih banyak kisah manis seperti dikisahkan di atas. Masyarakat Balikpapan boleh berbangga karena beberapa perusahaan Migas di Kalimantan Timur menempatkan kantor administrasinya di Balikpapan, antara lain TOTAL E&P Indonesie serta Chevron. Perusahaan Migas ini mempunyai program kepedulian yang sangat dekat dengan masyarakat. Sebutlah Community Development (Comdev) atau Corporate Social Responsibilty (CSR) yang diciptakan memang untuk selalu hadir menemani warga Balikpapan yang kesulitan.
“Jelas, perusahaan Migas dengan CSR-nya sangat membantu masyarakat ,” ujar Fendi Bachtiar, Ketua Ikatan Wartawan Balikpapan (IWB). Di mata Fendi, kehadiran perusahaan Migas di Balikpapan khususnya TI sangat plus dan bermakna. “Bukan hanya bantuan finansial tetapi juga pembinaan SDM. Contohnya acara Press Gethering untuk insan pers yang dilaksanakan berkala oleh TI”, tutur Fendi, mengacu pada pelaksanaan pelatihan jurnalistik yang sering kali dilakukan TI di Balikpapan.
Lebih jauh, Industri Migas dengan sentuhan program CSR-nya telah menjadi bagian dari dinamisasi geliat kehidupan di sekitar produksi dan perkotaan Balikpapan. Tak dipungkiri, berapa banyak LSM, yayasan, lembaga, kelompok ataupun komunitas masyarakat di Balikpapan yang merasakan indahnya kucuran CSR di tengah-tengah kegiatan mereka. Bantuan melalui CSR itu acapkali tampil sebagai penyelamat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komponen masyarakat di Balikpapan. Hebatnya lagi, TI dalam penyaluran CSR tidak pilih kasih dan tidak berkesan menggunakan “Birokratis Gurita” sebagaimana biasanya yang terjadi di pemerintahan daerah .
Dalam skala lebih besar-nasional, TOTAL E&P Indonesie bersama perusahaan Migas lainnya ikut memberikan andil bagi penerimaan negara yang sangat besar. Dari data yang kami dapatkan, penerimaan negara dari kegiatan hulu Migas tercatat US$ 23,14 milliar berasal dari minyak dan kondensat sebesar US$ 15,23 milliar. Sedangkan dari gas sebesar US$7,91 milliar. Nominal yang banyak itu mampu berkontribusi sebesar 24% pada seluruh APBN-P tahun 2006. Itu empat tahun lalu. Tahun 2009-2010 pendapatan negara melalui Migas kemungkinannya bertambah karena selain produksi terus meningkat, tahun-tahun belakangan ini, harga minyak dunia cenderung makin mahal.
Melirik ke belakang, TI lahir melalui dua kali merger. Pertama antara perusahaan Total Perancis dengan perusahaan Belgia Petrovina menjadi Totalfina. Kedua, Maret 2002 antara Totalfina dan perusahaan Perancis Elf Aguitaine. Hingga saat ini, TI yang berpusat di Paris telah beroperasi di 130 negara dengan prestasi sebagai perusahan penghasil minyak dan gas terbesar kelima di dunia. Prestasi lainnya, TI yang mempunyai karyawan hampir 130.000 orang di seluruh dunia ini termasuk perusahaan Migas “baik hati” yang tak punya banyak masalah di daerah eksploitasinya termasuk di Indonesia. Kesan baik terhadap masyarakat sekitar eksploitasi minyak itu berbuah penghargaan dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat tahun 2007.
TI pertamakali masuk di Indonesia tahun 1968 di Jambi. Selanjutnya pada tahun 1970 TI bekerjasama dengan perusahaan Jepang-Japex (INPEX) selaku operator dalam KKS Mahakam (Mahakam PSC) di Kalimantan Timur. Sejak itu, dimulailah eksplorasi, pengembangan dan produksi Migas. Dari sini pula hari jadi TI ditetapkan. Sampai tulisan ini dibuat, TI mempunyai fasilitas produksi terdiri dari 562 sumur berproduksi dengan karyawan lebih dari 2000 orang di Indonesia.
Menurut Rochmat Djatmiko, Head of Community Relation and Development Total E&P Indonesie, sejak TI memulai ekplorasinya di Kalimantan Timur tahun 1970, sejak itu pula perusahaan terus berinteraksi secara terus menerus dengan masyarakat sekitar. “ Sampai tahun 1999, program pengembangan masyarakat tidak memiliki nama atau jargon. Bantuannya bersifat sumbangan donasi langsung kepada masyarakat. Setelah itu, barulah muncul istilah Comdev dan CSR”. katanya
Lebih dalam, Rochmat menjelaskan bahwa program pengembangan masyarakat menjangkau 26 desa yang berbatasan langsung dengan daerah operasi TI. Sektor pengembangan masyarakat meliputi lima sektor yaitu sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan lingkungan. Semua program berasal dari masyarakat dan dilakukan sendiri oleh masyarakat. TI hanya memberikan dukungan agar program itu bisa meningkatkan kesejahteraan dan terbentuknya masyarakat madani . “Apa yang kami harapkan berjalan sesuai harapan,” ujar pria yang sebahagian besar karirnya di Community Relation and Development TI.
Penjelasan Rochmat Djatmiko diamini oleh warga yang bermukim di Samboja. “TI membangun sarana ibadah seperti mesjid. Bahkan dibuatkan WC dan TPA. Tidak hanya itu, TI senantiasa berada di sekitar kami untuk mendengarkan apa kebutuhan kami. Itulah TI. Tidak ada perusahaan atau instansi lain segiat TI membantu masyarakat di Samboja,” ujar Sakijan, Ketua RT 02 Kuala Samboja-Kecamatan Samboja di salah satu media internal TI.
Kalau ada ranah negatif dari eksploitasi Migas yang dilakukan TI bersama perusahaan Migas lainnya, itu mungkin ada dan wajar. Karena tak satupun di dunia ini yang sempurna. Yang terpenting, karunia ilahi melalui Migas telah dirasakan manfaatnya. Meskipun dengan kerja keras orang-orang Migas yang berpeluh mengeruk isi bumi ini untuk kesejahteraan manusia.
Akhirnya, merunut cerita di atas, disadari atau tidak, Industri Migas memang sangat bermanfaat dan berperan besar menumbuhkan perekonomian lokal di Kalimantan Timur melalui CSR. Kalau untuk nasional, wallahu a’lam.

Comments

Popular posts from this blog

Aplikasi Simantan

Layanan IMTN Balikpapan dengan Aplikasi Simantan "Ribet" Balikpapan, Layanan pembuatan surat tanah di Kota Balikpapan dari biasanya secara manual dari Surat Segel yang dimiliki warga kota diurus melalui Kantor Kecamatan disemua Kecamatan se Kota Balikpapan dari luas  tanah 5000 m2 kebawah, sedangkan luas tanah 5000 m2 keatas diurus melalui Kantor Dinas Pertanahan Kota Balikpapan yang ditujukan Kepada Walikota Balikpapan. seiring perjalanan dari waktu ke waktu tak banyak memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Kendala yang dialami diantaranya lambatnya proses layanan dan pemberian jadwal untuk pengukuran serta pembuataan dokumen penyelesaiaan imtn lainnya dinilai Lambat dan menjenuhkan. Pemberian jadwal serta fasilitas lainnya masih terkesan sesuka hati petugas yang melayani.sehingga warga yang mengurus selalu bolak balik kekantor DPPR atau Kekantor Camat untuk mengecek surat tanahnya sampai 1 tahun waktu berjalan. Komunikasi petugas dan warga yang mengurus di

Post Metro

Rabu, 13 Oktober 2010 , 08:23:00 Kapal Milik Pelindo Terbakar Kena Percikan Api Las, Anjungan Ludes Bagi berita/artikel ini kepada rekan atau kerabat lewat Facebook BALIKPAPAN-Sebuah kapal tunda jenis tugboat Anggada XV milik PT Pelindo terbakar di kawasan dermaga Chevron Kawasan Pelabuhan Semayang, Selasa (12/10) pagi kemarin sekira pukul 09.30 Wita. Kapal tersebut sedang dok tak beroperasi, dilalap api pada bagian anjungan serta dek bawah kapal. Kebakaran tugboat tersebut tak menimbulkan korban jiwa, namun menimbulkan kepanikan orang-orang di pelabuhan. Ratusan warga di pelabuhan berlarian takut terjadi ledakan dalam kapal. Api berhasil dijinakkan kurang dari 30 menit sebelum api menjalar ke dek-dek lainnya, serta peralatan pemadam kebakaran yang ada di dalam kapal Anggada XV. Diketahui kapal ini kesehariannya beroperasi memandu kapal penumpang yang akan sandar maupun bertolak di pelabuhan Semayang. Kapal tersebut sedang dok menjalani perawatan rutin sejak satu bulan lalu. Api diduga