Skip to main content

Lahan

Pemkot Tarakan Desak Pengosongan
Lahan Peternakan Kepiting

Tarakan, Harapanbaru. Kalau kita beranjangsana ke Utara Kaltim Kota Tarakan sungguh suatu kedaan yang menakjubkan sangat berbeda jauh di tahun 90-an. Kita melihat bangunan fisik seperti jamur berdiri kokok di seputaran jalan protocol, namun ketika ditanya siapa pemilik bangunan pasti orang Tarakan bilang itu milik warga keturunan.Ini konsep terkesan dipaksakan ingin menjadikan Tarakan sebagai New Singapure. Sangking sibuknya petugas Pemkot Tarakan asset berupa bangunan rumah dan lahan seluas ±30 hektar di Jalan Sungai Pamusian di sekitar Mesjid Raya yang baru dibangun terlupakan mengurus akhirnya bangunan rumah dan lahan 6 petak seluas ± 30 hektar terlepas dari pengawasan yang berwenang, akibatnya bangunan rumah dan laham 6 petak disewakan oleh oknum tidak bertanggung jawab dan lahan dijadikan produksi peternakan kepiting ASOKA dikelolo oleh warga keturunan China dari Balikpapan yang memberikan dana untuk produksi kepiting ASOKA dan sudah sering kali hasil produksinyadijual ke PT. MISAYA yang beralamat di Juata Laut.
Berdasarkan penuturan Syamsir yang sudah lama bertempat tinggal di areal lokasi tersebut dijelaskan bahwa bangunan rumah yang saat ini saya tempati tadinya kosong ditinggal oleh Nur Hakim, daripada kosong saya tempati dan saya rawat, ketemu dengan teman yang ingin berusaha produksi peternakan kepiting ASOKA dan mereka akan mengisi tambak yang kosong sementara belum dipergunakan Pemkot Tarakan,dengan niat yang baik akhirnya terjadi proses kontrak dan sewa, bangunan rumah.
Rumah saya sewakan per bulan Rp.350.000 sekaligus dijadikan kantor dan lahan 2 petak juga saya kontrakkan 2 tahun per tahun Rp. 3.500.000.-. Adapun lahan sisa 4 petak juga sudah dikontrakkan oleh Pa Suma penghuni sudah puluhan tahun di areal ini per petak Rp. 3.500.000./tahun kata Syamsir. Atas temuan tersebut menurut Sekda Pemkot Tarakan Badrun saat dikonfirmasi pihaknya sudah meninjau lokasi bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengadakan upaya eksekusi dan hasilnya oleh Pemkot Tarakan memberikan batas waktu pengosongan lahan sampai dengan 31 Desember 2009.Penggunaan lahan secara illegal itu, pihak pengguna lahan asset milikt Pemkot Tarakan Syamsir telah membuat surat pernyataan dihadapan Penyidik PPNS Pemkot Tarakan Dison,SH yang juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (19/10) lalu dan berjanji untuk segera pindah dan mengosongkan lahan milik Pemkot Tarakan .RN

Comments

Popular posts from this blog

Aplikasi Simantan

Layanan IMTN Balikpapan dengan Aplikasi Simantan "Ribet" Balikpapan, Layanan pembuatan surat tanah di Kota Balikpapan dari biasanya secara manual dari Surat Segel yang dimiliki warga kota diurus melalui Kantor Kecamatan disemua Kecamatan se Kota Balikpapan dari luas  tanah 5000 m2 kebawah, sedangkan luas tanah 5000 m2 keatas diurus melalui Kantor Dinas Pertanahan Kota Balikpapan yang ditujukan Kepada Walikota Balikpapan. seiring perjalanan dari waktu ke waktu tak banyak memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Kendala yang dialami diantaranya lambatnya proses layanan dan pemberian jadwal untuk pengukuran serta pembuataan dokumen penyelesaiaan imtn lainnya dinilai Lambat dan menjenuhkan. Pemberian jadwal serta fasilitas lainnya masih terkesan sesuka hati petugas yang melayani.sehingga warga yang mengurus selalu bolak balik kekantor DPPR atau Kekantor Camat untuk mengecek surat tanahnya sampai 1 tahun waktu berjalan. Komunikasi petugas dan warga yang mengurus di

Migas

MELIRIK PERAN CSR TOTAL E&P INDONESIE Oleh : M. Irham Amri TOTAL E&P Indonesie adalah satu di antara beberapa perusahaan Migas di Kalimantan Timur yang mempunyai program pengembangan masyarakat yang dikenal dengan “jargon” CSR (Corporate Social Responsibility). Program ini menjadi sangat penting karena orientasinya mendekatkan perusahaan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar produksi. Karena perannya yang strategis, TOTAL yang merupakan produsen gas terbesar di Indonesia ini berupaya mensukseskan program yang telah dilakukan selama 40 tahun. Selama itu, mampukah CSR menjadi lokomotif perekonomian masyarakat pedesaan-Balikpapan-Kaltim? Sejauh apa manfaatnya, berikut penuturannya. Wajah Husein tak seperti biasanya. Ia tampak lebih ceria dan banyak senyum. Karakter pria paruh baya yang dikenal mempunyai tipikal emosional ini berubah sangat drastis. Perubahan ini boleh jadi lantaran ia merasa plong karena proposal yang diajukan beberapa waktu lalu di Total E&P Indo

Post Metro

Rabu, 13 Oktober 2010 , 08:23:00 Kapal Milik Pelindo Terbakar Kena Percikan Api Las, Anjungan Ludes Bagi berita/artikel ini kepada rekan atau kerabat lewat Facebook BALIKPAPAN-Sebuah kapal tunda jenis tugboat Anggada XV milik PT Pelindo terbakar di kawasan dermaga Chevron Kawasan Pelabuhan Semayang, Selasa (12/10) pagi kemarin sekira pukul 09.30 Wita. Kapal tersebut sedang dok tak beroperasi, dilalap api pada bagian anjungan serta dek bawah kapal. Kebakaran tugboat tersebut tak menimbulkan korban jiwa, namun menimbulkan kepanikan orang-orang di pelabuhan. Ratusan warga di pelabuhan berlarian takut terjadi ledakan dalam kapal. Api berhasil dijinakkan kurang dari 30 menit sebelum api menjalar ke dek-dek lainnya, serta peralatan pemadam kebakaran yang ada di dalam kapal Anggada XV. Diketahui kapal ini kesehariannya beroperasi memandu kapal penumpang yang akan sandar maupun bertolak di pelabuhan Semayang. Kapal tersebut sedang dok menjalani perawatan rutin sejak satu bulan lalu. Api diduga