Skip to main content

Migas


Upaya Pemerintah Bagi Industri Migas
Oleh : Junaidi
Sumber daya alam dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan alam serta fungsi lingkungan hidup yang memiliki peran ganda sebagai modal pembangunan ekonomi sekaligus penopang sistem kehidupan. Atas dasar fungsi ganda tersebut sumber daya alam harus dikelola secara seimbang guna menjamin kelanjutan pembangunan secara nasional yang hingga kini masih menjadi tantangan dan hambatan. Permasalahan serigkali dihadapi secara umum yaitu meningkatnya potensi konflik diantara kepentingan para pihak, menurunnya cadangan sumber daya alam, masih lemahnya penegakan hukum, kurang maksimalnya kelembagaan pemerintah maupun kesadaran masyarakat, termasuk lambannya pelaksanaan kegiatan pembangunan akibat kerusakan lingkungan yang terjadi, masih rendahnya kesadaran pemahaman masyarakat pentingnya penghematan sumber daya alam dan pentingnya pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Dari berbagai permasalahan yang dihadapi tersebut segala upaya dilakukan pemerintah maupun masyarakat serta perusahaan melalui penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan di seluruh sektor dan wilayah dengan tidak mengutamakan aspek ekonomi semata, tetapi memperhatikan aspek sosial, budaya, dan lingkungan secara seimbang melalui Corporate Sistem Responsibility (CSR), Upaya perhatian tidak diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan generasi sekarang saja, tetapi juga mempertimbangkan kebutuhan generasi yang akan datang sebagaimana perinsip leluhur “sisakan harta buat anak cucu kita” artinya jangan habiskan dalam waktu sesaat. Kondisi ini menunjukkan gambaran dan arah kebijakan dan hasil yang hendak dicapai serta tindak lanjut yang diperlukan khususnya kegiatan Industri migas dan energi, lebih mengedepankan nilai-nilai fungsi pelestarian lingkungan hidup sebagaimana kondisi geology dan geoteknik di Indonesia yang merupakan suatu kawasan dunia yang sangat aktif dari banyaknya zona tumbukan Lempeng Benua Asia dengan Lempeng Samudra Hindia serta terdorong pula Lempeng Samudra Pasifik selain Lempeng Benua Australia, disamping terdapatnya dua lilitan jalur utama gunung api dunia, yaitu jalur vulkanis mediterania dari sebelah barat dan lintasan gunung api sirkum Pasifik di bagian timur, sebagaimana disebutkan managemant PT Pertamina (Persero) di Jakarta belum lama ini, terkait pemaparan mempertahankan produksi migas dengan managemen bencana alam di Indonesia yang rawan terjadi.
Dijelaskannya bahwa bencana alam Indonesia merupakan fenomena yang terus menjadi persoalan laten bagi segenap lapisan masyarakat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gerak dan dinamika elemen-elemen geotektonik tersebut sangat berpotensi melahirkan bencana alam yang sangat besar terutama; gempa bumi, tsunami, gunung meletus, semburan atau lelehan produk gunung api, banjir lahar dingin, tanah longsor, badai, banjir bandang, dan lain-lain. selain diperparah lagi oleh ulah manusia mengeksploitasi sumber daya alam khususnya; sumberdaya hutan, mineral dan bahan galian tanpa mengindahkan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dan strategi pembangunan yang berkelanjutan jelasnya.
Dan secara terpisah Pemerintah Republik Indonesia, Penelitian dan pengembangan energi, migas dan pertambangan, lebih diarahkan memproritaskan kegiatan untuk menemukan cadangan baru. Cadangan minyak bumi masih berpotensi ditemukan diantara 60 cekungan hidrokarbon yang ada di Indonesia, namun baru 23 cekungan berhasil dieksplorasi, dan 14 cekungan minyak bumi sudah diproduksi. Selain memiliki cadangan gas bumi secara konvensional sebesar 182 TCF, cadangan terbukti berkisar 97 TCF, Indonesia pun memiliki potensi gas unconventional yang disebut coal bed methane (CBM) sebagai sumber energi berupa gas metan yang terjebak di dalam struktur batu bara. Sebaran utamanya berada diwilayah Sumatra dan Kalimantan dengan perkiraan deposit cadangan lebih dari 450 TCF.
Dan saat ini dilakukan uji coba (pilot project) pengembangan CBM di Sumatra Selatan dengan 5 sumur uji, salah satu diantaranya selesai dibor. Dan pada akhir tahun 2007 juga diketahui besaran cadangan CBM di Sumatra Selatan, dan pada tahun 2010 sumber energi alternatif sudah dapat dimanfaatkan dengan sistem ramah lingkungan. Selain untuk menemukan cadangan baru, penelitian juga diarahkan untuk meningkatkan, optimasi, atau mempertahankan kapasitas produksi migas di lapangan-lapangan ikategori marginal atau sumur tua (brownfield) dengan penerapan teknologi produksi dan pengurasan tahap lanjut karena lapangan-lapangan tersebut masih berpotensi memiliki kandungan untuk diproduksi. Penelitian dan pengembangan untuk mencoba energi baru/alternatif juga dilakukan, misalnya biodiesel. Pengembangan biodiesel, sesuai dengan cetak biru Pengelolaan Energi Nasional, dan pemerintah sedang menyelesaikan kebijakan Biodiesel dan Spesifikasi Biodiesel setelah mendapat masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
Kampanye penggunaan biodiesel di sektor transportasi bisa dilaksanakan dengan penggunaan perdana kendaraan bus operasional berbahan bakar Biodiesel B-10. Pengembangan lainnya seperti pengembangan panas bumi, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah tentang Pengusahaan Panas Bumi sebagai peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi. Selain itu, Pemerintah juga mengeluarkan Regulasi Penanganan Permasalahan Pertambangan Tanpa Izin (PETI), penanganan pencemaran lingkungan, penyelesaian masalah kegiatan pertambangan di kawasan hutan lindung, serta merevisi Rancangan Pembaharuan Undang-undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, upaya diversifikasi energi juga dilakukan secara terus-menerus dengan pengembangan dan pemanfaatan mikrohidro, sosialisasi program pengembangan energi terbarukan, melakukan upaya riset energi alternatif dengan beberapa perguruan tinggi, melakukan sosialisasi penghematan energi, dan usaha kemitraan dengan industri yang dikuatkan melalui penerbitan Inpres 10 Tahun 2005 tentang Penghematan Energi Nasional.
Penelitian dan pengembangan di bidang geologi dan geofisika juga dilaksanakan untuk menunjang pemanfaatan sumber daya mineral di masa mendatang, antara lain, melalui penyediaan peta-peta geofisika, penyediaan peta-peta tematik untuk penataan ruang dan pengembangan wilayah Indonesia Bagian Barat. Basis data kebumian juga terus dikembangkan untuk mencari sumber energi dan mineral baru. Di samping itu, dilakukan juga pemetaan dan penyelidikan geologi laut yang telah menghasilkan peta geologi dasar laut, yang mencakup pemetaan potensi sumber daya mineral dan energi kelautan regional termasuk identifikasi potensi bahaya geologi di laut sebagai informasi sumber gempa dasar laut dan zona rawan tsunami.
Bimbingan dan layanan jasa teknologi geologi kelautan juga diberikan oleh Pemerintah Daerah dan kalangan industri untuk menunjang kegiatan eksplorasi potensi sumber daya mineral dan energi di wilayah pesisir dan lepas pantai. Hasil penelitan geologi yang terkait dengan aspek kebencanaan atau pemantauan bencana, sistem peringatan dini juga disosialisasikan dalam upaya peningkatan kapasits kelembagaan dan kesadaran masyarakat. Hal ini ditempuh terutama setelah terjadi serangkaian bencana (gempa dan tsunami) pada tahun 2004–2005 di Alor, Nabire, Aceh, Nias, dan lumpur panas PT Lapindo Berantas di Jawa Timur.
Di bidang sumber daya mineral dan pertambangan, Pemerintah telah mengupayakan menciptakan iklim investasi yang kondusif pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi akan dilanjutkan terus menerus, antara lain, penyelesaian Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur tata cara pengajuan rencana impor dan penyelesaian barang yang dipergunakan untuk operasi kegiatan usaha minyak dan gas bumi, meningkatkan upaya penawaran wilayah kerja baru dan mendorong perusahaan yang telah mempunyai KKS untuk segera melakukan kegiatan eksplorasi dengan meningkatkan kualitas kajian agar memenuhi keelengkapan data Geology and Geophysics (G dan G) khususnya daerah yang datanya tidak lengkap, agar dapat meningkatkan cadangan migas secara nasional yang mampu menyokong pertumbuhan ekonomi yang memadai.
Dan mengarahkan perusahaan migas melaksanakan kegiatan survei dicekungan-cekungan yang belum dilakukan eksplorasi untuk meningkatkan upaya penawaran wilayah kerja baru dan mendorong perusahan yang telah mempunyai KKS untuk segera melakukan kegiatan eksplorasinya. Peningkatan produksi minyak nasional dilaksanakan dengan mendorong pengembangan lapangan marginal melalui pemberian insentif, meningkatkan produksi migas dari sumur-sumur existing diseluruh lapangan minyak bumi, pengembangan lapangan minyak baru dan lapangan minyak yang sudah ditemukan guna meningkatkan produksi minyak nasional, pengembangan lanjut dengan meningkatkan produksi migas dari sumur-sumur existing di seluruh lapangan minyak bumi dilakukan untuk mengoptimalisasikan produksi seperti; workover, well service, presssure maintenance, infill drilling, deepening, water flooding dan teknologi EOR.
Di samping itu mempercepat pengembangan lapangan minyak baru yang sudah ditemukan, yaitu antara lain Lapangan Jeruk, West Seno, dan Cepu. Sementara pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan 2 pabrik pupuk (PIM I dan PIM II) juga akan dilanjutkan. Pemerintah juga berupaya menghidupkan pabrik pupuk lainnya dengan melakukan pembelian kargo LNG, rescheduling atau dropping. Tindak lanjut lain yang diperlukan adalah melanjutkan negosiasi dengan ConocoPhillips, pembangunan pipa transmisi gas untuk memperluas jaringan pipa transmisi dan distribusi gas secara bertahap dan terjadwal di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Dan menjamin suplai dan distribusi BBM dalam negeri tetap tersedia serta peremajaan Kapal Tanker sebagai armada transportasi laut pengangkut bahan bakar minyak.
Selain telah dirumuskannya kebijakan mendukung iklim investasi untuk menarik investor yaitu ; Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan bea impor barang untuk menunjang kegiatan operasi eksplorasi industri migas dan pemberian sistem bagi hasil yang fleksibel dengan mempertimbangkan sisi keteknikan dan keekonomian sehingga bagian untuk kontraktor dan investor, dinilai sangat menarik untuk menghidupkan kembali semangat investasi bagi industri migas dalam menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan sistem industri migas yang ramah lingkungan, tanpa melupakan situasi geology dan geotektonik ( G dan G) Indonesia akibat pemanfaatan dari sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat sebagai modal pembangunan ekonomi nasional sekaligus penopang bagi kehidupan bangsa.

Comments

Popular posts from this blog

Aplikasi Simantan

Layanan IMTN Balikpapan dengan Aplikasi Simantan "Ribet" Balikpapan, Layanan pembuatan surat tanah di Kota Balikpapan dari biasanya secara manual dari Surat Segel yang dimiliki warga kota diurus melalui Kantor Kecamatan disemua Kecamatan se Kota Balikpapan dari luas  tanah 5000 m2 kebawah, sedangkan luas tanah 5000 m2 keatas diurus melalui Kantor Dinas Pertanahan Kota Balikpapan yang ditujukan Kepada Walikota Balikpapan. seiring perjalanan dari waktu ke waktu tak banyak memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Kendala yang dialami diantaranya lambatnya proses layanan dan pemberian jadwal untuk pengukuran serta pembuataan dokumen penyelesaiaan imtn lainnya dinilai Lambat dan menjenuhkan. Pemberian jadwal serta fasilitas lainnya masih terkesan sesuka hati petugas yang melayani.sehingga warga yang mengurus selalu bolak balik kekantor DPPR atau Kekantor Camat untuk mengecek surat tanahnya sampai 1 tahun waktu berjalan. Komunikasi petugas dan warga yang mengurus di

Migas

MELIRIK PERAN CSR TOTAL E&P INDONESIE Oleh : M. Irham Amri TOTAL E&P Indonesie adalah satu di antara beberapa perusahaan Migas di Kalimantan Timur yang mempunyai program pengembangan masyarakat yang dikenal dengan “jargon” CSR (Corporate Social Responsibility). Program ini menjadi sangat penting karena orientasinya mendekatkan perusahaan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar produksi. Karena perannya yang strategis, TOTAL yang merupakan produsen gas terbesar di Indonesia ini berupaya mensukseskan program yang telah dilakukan selama 40 tahun. Selama itu, mampukah CSR menjadi lokomotif perekonomian masyarakat pedesaan-Balikpapan-Kaltim? Sejauh apa manfaatnya, berikut penuturannya. Wajah Husein tak seperti biasanya. Ia tampak lebih ceria dan banyak senyum. Karakter pria paruh baya yang dikenal mempunyai tipikal emosional ini berubah sangat drastis. Perubahan ini boleh jadi lantaran ia merasa plong karena proposal yang diajukan beberapa waktu lalu di Total E&P Indo

Post Metro

Rabu, 13 Oktober 2010 , 08:23:00 Kapal Milik Pelindo Terbakar Kena Percikan Api Las, Anjungan Ludes Bagi berita/artikel ini kepada rekan atau kerabat lewat Facebook BALIKPAPAN-Sebuah kapal tunda jenis tugboat Anggada XV milik PT Pelindo terbakar di kawasan dermaga Chevron Kawasan Pelabuhan Semayang, Selasa (12/10) pagi kemarin sekira pukul 09.30 Wita. Kapal tersebut sedang dok tak beroperasi, dilalap api pada bagian anjungan serta dek bawah kapal. Kebakaran tugboat tersebut tak menimbulkan korban jiwa, namun menimbulkan kepanikan orang-orang di pelabuhan. Ratusan warga di pelabuhan berlarian takut terjadi ledakan dalam kapal. Api berhasil dijinakkan kurang dari 30 menit sebelum api menjalar ke dek-dek lainnya, serta peralatan pemadam kebakaran yang ada di dalam kapal Anggada XV. Diketahui kapal ini kesehariannya beroperasi memandu kapal penumpang yang akan sandar maupun bertolak di pelabuhan Semayang. Kapal tersebut sedang dok menjalani perawatan rutin sejak satu bulan lalu. Api diduga